Webinar IKWI: Halal Lifestyle dan Tabungan Syariah Kini Tren di Kalangan Milenial

Blog Single

JAKARTA (Pos Sore) — Direktur Syariah & Sustainability Finance, Bank Danamon Syariah Herry Hykmanto, menyampaikan, saat ini halal lifestyle sedang menjadi trend dan berkembang. Tren ini muncul seiring dengan fenomena hijrah di berbagai kalangan, bahkan hingga ke generasi muda.

“Secara fisik, fenoma hijrah ini mendorong individu untuk menerapkan prinsip Islam dalam berbagai aspek kehidupan, dan menjadi gaya hidup baru atau Halal Lifestyle, di antaranya menggunakan produk halal,” katanya.

Ia menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber Webinar “Merajut Masa Depan yang Berkualitas” bertema “Halal Lifestyle”, yang diadakan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI), Selasa (24/8/2021). Webinar ini rangkaian peringatan HUT ke-60 IKWI.

Menurut Herry, penerapan prinsip syariah harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengelolaan uang secara syariah. Ini menjadi produk perbankan syariah secara modern yang tidak dimiliki bank konvensional. Keunikan bank syariah, mempunyai beragam produk andalan spesifik sesuai ajaran Al Qur’an.

“Misalnya aturan bagaimana seharusnya seorang muslim atau muslimah dalam mengelola keuangannya secara syariah. Tentu saja ini juga harus didorong dengan inklusi, serta literasi keuangan, agar umat muslim paham tentang pentingnya menerapkan prinsip ekonomi syariah dalam mengelola keuangan,” terang Herry.

Herry menambahkan, dalam bertransaksi sehari-hari pun harus dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Zakat & wakaf juga tidak terlepas dari bagian dalam pengelolaan keuangan secara syariah. Mengapa demikian? Karena dalam Al Quran pun disebutkan jika kita menginfakkan sebagian00 harta kita di jalan Allah, maka Allah akan melipatgandakannya.

Danamon Syariah dalam rangka mendukung inklusi serta literasi keuangan syariah, menyediakan platform digital Social Banking untuk memudahkan dalam berzakat, infak, sadaqah, dan wakaf (ziswakaf) yang ditujukan untuk kemaslahatan umat.

Di sisi lain, perencanaan jangka panjang juga perlu disiapkan, seperti halnya dalam merencanakan ibadah haji. Terlebih, yang patut diingat, perbankan syariah adalah bisnis layanan jasa keuangan yang memiliki keseimbangan dunia dan akhirat.


Tabungan Emas Syariah
Sementara itu, Kepala Departemen Produk 2 Unit Usaha Syariah Pegadaian Syariah Pusat Anwar Yusuf, yang menjadi narasumber di webinar yang sama mengangkat tema “Tabungan Emas Pegadaian Syariah”. Mengapa harus menabung emas sebagai investasi masa depan karena emas tidak mengenal istilah inflasi.

Dijelaskan, tabungan emas adalah layanan penitipan saldo yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas dengan cara mencicil. Uang yang disetorkan akan dikonversikan menjadi emas sampai dengan empat digit di belakang koma. Dalam pencatatan di buku tabungan emas, akan diinformasikan saldo dalam bentuk rupiah dan gram emas.

“Tabungan emas ini aman. Bisa dijual cepat. Misalnya emasnya mau dijual hari itu, emas yang dijual itu sudah banyak yang antre ingin membelinya. Bandingkan jika kita ingin menjual rumah yang butuh waktu hingga terjual,” terangnya.

“Dengan kata lain, mudah dicairkan dan mudah dijual kembali. Selain itu, tidak mengalami perubahan kualitas, risiko rendah, dan modal minim,” kata Anwar Yusuf, yang pernah menjabat Kepala Pegadaian Cabang Kendari.

Keuntungan lainnya, melalui tabungan emas hanya dengan saldo tabungan di bawah Rp100 ribu masyarakat sudah bisa memiliki emas. Dengan uang 5000, 10.000, sudah bisa menabung emas.

Jika lagi butuh uang, emas bisa segera dijual tanpa harus mencapai total untuk harga 1 gram emas, sesuai dengan harga jual-beli emas yang sudah ditentukan.

Namun, ia mengingatkan untuk mendapatkan keuntungan maksimal, tabungan emas harus bersifat jangka panjang. Minimal 5 tahun. Kalau hanya 3 tahun keuntungannya tidak seberapa.

Tabungan emas juga bisa dimanfaatkan untuk biaya pendidikan anak-anak kelak. Ketika anak membutuhkan biaya kuliah kedokteran, misalnya, tidak terasa bisa terbayar dari tabungan emas.

Ia lantas berkisah saat dirinya menjadi Kepala Cabang, ada nasabah penjual sayuran yang dalam seminggu pasti menabung untuk dua tabungan anaknya. Tidak besar. Hanya sekitar Rp70.000. Dari tabungan inilah, ia mampu menyekolahkan anaknya.


HUT ke-60 IKWI
Di tengah situasi yang masih pandemi, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, menggelar hajatan Milad IKWI ke-60, sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia (HUT-RI) ke-76, tahun 202, yang dilakukan secara virtual.

Ketua Umum IKWI, Indah Kirana, mengatakan, kesederhanaan pelaksanaan perayaan secara virtual ini, kiranya tidak mengurangi makna dari peringatan hari ulang tahun. Yaitu mensyukuri perjalanan IKWI selama ini hingga menjadi organisasi kemasyarakatan yang mandiri dan handal.

“Sekaligus melakukan perenungan dan refleksi atas capaian kita selama ini, sebagai bahan evaluasi dalam melanjutkan upaya kita menjadikan IKWI yang lebih baik,” katanya pada Puncak Peringatan HUT ke-60 IKWI, Selasa (24/8/2021).

Menurutnya, tema “Merajut Masa Depan yang Berkualitas” sengaja diangkat, untuk menjadi catatan kritis dan implementatif dalam mengeksekusi program-progam kerja ke depan. Terutama dalam menyiapkan para pengurus yang berkompeten menuju organisasi yang berkualitas, sebagaimana di tuangkan dalam misi organisasi.

“Untuk itu, kita patut bersyukur, selama 60 tahun berjuang dan membina bersama, kita mampu menjadikan IKWI sebagai organisasi solid, mandiri dan kompak seperti yang kita cita-citakan bersama,” tuturnya.

Keberhasilan ini dimungkinkan, karena dalam menjalankan organisasi, IKWI selalu memegang teguh komitmen bersama, dan lebih mengedepankan semangat persaudaraan dan kebersamaan.

Rangkaian milad IKWI ini juga diadakan lomba penulisan dengan topik “Menabung Emas secara Syariah” yang disponsori oleh PT Pegadaian (Persero). Lomba ini diikuti oleh wartawan umum dan wartawati anggota IKWI.

Selain itu, ada penganugerahan IKWI Award sebagai upaya menggairahkan pengurus provinsi agar aktif membina anggotanya, dan mengelola IKWI secara tertib administrasi di deaerah masing-masing, sehingga masih tetap eksis dan berkembang hingga saat ini.

Dalam kesempatan yang sama, Pembina IKWI yang juga Ketua Umum PWI, Atal S Depari sangat mengapresiasi kegiatan HUT IKWI, yang dengan semangat kebersamaan dilaksanakan, meski hanya secara virtual

Perjalanan IKWI menuju usia 60 tahun, kata Atal, telah melewati berbagai suka dan duka serta tantangan yang berliku. Tapi dari pasang surut perjalanan IKWI ini, tekad keluarga wartawan tidak surut. Mereka terus berjuang membangun silaturrahmi dan melestarikan kehidupan keluarga pers Indonesia.

“Saya mengapresiasi berbagai aktivitas IKWI, baik untuk keluarga pers maupun masyarakat umum, terutama menghadapi pandemi Covid-19. IKWI telah memotivasi daerah untuk besama-sama mengadakan aksi sosial. Saling peduli dan menolong” ungkapnya.

Milad ini didukung oleh PT Pegadaian (Persero), PT Bank Danamon Syariah Unit Usaha Syariah (Danamon Syariah), dan Perusahaan Gas Negara, Tbk., JPNN.com, Ayo Media Network, dan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express). (tety)

Berita Terkait: