SEJARAH IKWI

Blog Single

SEJARAH

IKATAN KELUARGA WARTAWAN INDONESIA

(IKWI)

 

LATAR BELAKANG :

Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang mandiri. IKWI dilahirkan atas kehendak bersama untuk melestarikan kehidupan kekeluargaan Pers Nasional.

Awalnya IKWI dibentuk di daerah-daerah dengan tujuan mempererat silaturahim, meningkatkan pengetahuan serta wawasan yang luas demi tercapainya keluarga bahagia sejahtera. Kemudian organisasi IKWI dilembagakan menjadi organisasi sosial yang mandiri dengan kepengurusan di tingkat Pusat, Cabang dan Perwakilan.

                Atas prakarsa IKWI Cabang Jakarta dilaksanakan Pertemuan Besar IKWI seluruh Indonesia di Jakarta pada tanggal 18 -19  Juli 1961 yang dihadiri oleh sembilan perwakilan Daerah yaitu :

 

Perwakilan                                Berdiri                                           Nama Organisasi

  1. Semarang                           23 Maret 1958                                 Ikatan Istri Wartawan
  2. Jakarta                               23 Juni 1958                                    Ikatan Keluarga Wartwan Indonesia
  3. Yogyakarta                         26 Desember 1960                          (IKWI)
  4. Solo                                    10 Juni 1960
  5. Medan                                11 Juni 1960
  6. Makassar                           10 Mei 1961
  7. Surabaya                            27 Juni 1961
  8. Bandung                             27 Juni 1961
  9. Banjarmasin                       20 Juni 1961

Pada penutupan Musyawarah besar Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) tersebut pada tanggal 19 Juli 1961 bertempat di Gedung Press Club Deca Park ( Monas) Jakarta dibentuk Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia di singkat IKWI serta menyusun Anggaran Dasarnya. IKWI menjadi anggota Kowani pada tahun 1961 dengan nomor urut anggota 28.

Anggota IKWI terdiri dari :

  1. Isteri Wartawan, isteri Karyawan Pers, keempat komponen Pers (PWI, SPS, P3I, SGP)
  2. Wartawati/ Karyawati keempat komponen Pers
  3. Warakawuri/ Karyawan keempat Komponen Pers

Setelah terjadinya Gerakan 30 September 1965 ( G. 30 S PKI ), IKWI Pusat non aktif, sedangkan didaerah kegiatan tetap berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

IKWI Jaya tetap aktif dan Ibu Suryohadi menyerahkan mandat kepada IKWI Jaya untuk mewakili IKWI Pusat di KOWANI.

Kepengurusan IKWI Jaya pada waktu itu diketuai oleh Ny. Wenny  Subanto Taif

Pada Kongres PWI di Padang tahun 1978, atas usul IKWI Cabang Padang Pengurus Pusat di bentuk kembali dan di tunjuk Ibu Sri Harmoko sebagai Ketua Umum kemudian  tanggal 12 Juli 1979 Pengurus IKWI dilantik oleh ibu Mentri Muda Urusan Wanita Ibu Lansyiah Sutanto dan Ibu Murpratomo.

 Selanjutnya :

  1. Pada tanggal 17 s/d 19 Desember 1980 dilaksanakan Musyawarah Nasional I Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (Munas I IKWI ) di Hotel Horison Jakarta. Pada tanggal Munas I tersebut dikukuhkan Ibu Sri Harmoko sebagai Ketua Umum PP.IKWI untuk masa bakti 1978 – 1984.
  2. Oleh karena Ibu Sri Harmoko harus mendampingi Bapak Harmoko sebagai Mentri Penerangan, maka pada tahun 1982 diberikan mandat kepada Ibu Ami Subagio PR sebagai Ketua Pelaksana sampai akhir masa jabatan kepengurusan PP.IKWI tahun 1984.
  3. Selanjutnya dengan tema “Memantapkan Peranan IKWI untuk meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Pers Nasional” Munas II dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Februari 1984 di Surabaya. Dikota Pahlawan ini dipilih Ibu Rusni Zulharmans sebagai Ketu Umum dan Ibu Ning Bagio Purwanto sebagai Sekretaris Umum untuk masa bakti 1984 – 1989.
  4. Melalui tema “ Dengan Semangat Persatuan kita mantapkan peranan IKWI melalui peningkatan kualitas wanita Indonesia menuju terwujudnya kesejahteraan keluarga Pers dan Masyarakat” maka pada tanggal 3 s/d 4 Juli 1989 Munas III IKWI dilaksanakan di Bandung Jawa Barat terpilih Ibu Sugeng Wijaya sebagi Ketua Umum serta Ibu Rusni Zulharmans sebagi Sekretaris Umum masa bakti 1989 – 1994.
  5. Pada Munas IV tanggal 7 s/d 8 Juli 1994 di Banjarmasin Kalimantan Selatan dengan agenda penyempurnaan PD/PRT dan menyusun Program Kerja, serta dipilihnya Ny. Hj. Ratu Elly Sofyan Lubis sebagai Ketua Umum dan Ny. Sri Irawan sebagai Sekretaris Umum, masa bakti 1994 – 1999.
  6. Pada Munas V di Jakarta tanggal …... Agustus 1999 dipilih Ny. Hj. Aas Sudiasih Tarman Azzam sebagai Ketua Umum dan Ny. Restu Bambang Sadono sebagai Sekrretaris Umum masa bakti 1999 – 2004.
  7. Pada Munas VI di Jakarta 4 s/d 5 Oktober 2004 dipilih untuk kedua kalinya Ny. Hj. Aas Sudiasih Tarman Azzam sebagai Ketua Umum dan Ny. Hj. Rabbiatul Drakel sebagai Sekretaris Umum dan Bendahara Ny. Ning Gerald masa bakti 2004 – 2009.
  8. Pada Munas VII di Jakarta 18 / 20 Juli 2009 telah terpilih Ny. Hj. Umi Rahayu Margiono sebagai Ketua Umum,  Ny. Rahmi Mulyati Usman Yatim sebagai Sekretaris Umum dan Ny. Hj. Diani Ratna Marah Sakti sebagai Bendahara masa bakti 2009 – 2014.
  9. Pada Munas VIII Yogyakarta, tanggal 7-9 Maret 2014 terpilih Ny. Hj. Umi Rahayu Margiono sebagai Ketua Umum, Ketua Pelaksana Harian Ny. Rahmi Mulyati Usman Yatim, masa Bakti Tahun 2014-2019.
  10. Dalam perjalanan periode ke dua ini Ketua Umum Umi Rahayu mengundurkan diri pada tahun 2017 dan melalui Mukernas tanggal 27 September 2017, di Jakarta, Ketua Pelaksana Harian, Ny. Rahmi Mulyati  disepakati untuk menjadi Ketua Umum hingga masa berakhirnya kepengurusan periode 2014-2019.
  11. Sebelumnya Sekretaris Umum Nn Euis Rita Hartati mengundurkan diri tahun 2016.  Rapat Pleno IKWI Pusat di tahun yang sama memutuskan menunjuk Ny Yani Roosdiana Mirza sebagai Sekretaris Umum (Pergantian Antar Waktu/PAW).

Berita Terkait: